Babi Guling

Wisata anda ke Bali tentunya belum lengkap jika dilewatkan tanpa mencicipi kuliner khas daerah ini. Babi guling, namanya tentu sudah sangat familiar dan termasuk daftar menu hidangan yang wajib untuk dicoba kelezatannya (mohon maaf, bagi teman-teman yang tidak mengkonsumsi daging jenis ini). Dari nama tersebut, tentu saja kita sedang membahas suatu jenis makanan dari olahan daging babi dengan cita rasa gurih dan pedasnya yang khas. Namun seiring perkembangan zaman serta diikuti dengan berbagai penyesuaian, daging lain seperti itik dan ayam dapat juga digunakan sebagai bahan baku pengolahannya.
Dulu, kuliner ini hanya dibuat untuk keperluan-keperluan khusus dan sakral seperti upacara adat maupun upacara keagamaan saja. Namun, karena rasanya yang nikmat dan sangat digemari, ternyata menggugah masyarakat Bali untuk membuatnya untuk dikonsumsi sendiri, bahkan dijual dengan bebas. Kini kita bisa menemukan dan menyantap kuliner ini di warung, rumah makan, restoran, bahkan hotel-hotel di Bali. Konon babi guling yang paling terkenal berasal dari Kabupaten Gianyar karena ke khasan bumbu dan kualitas panggangannya yang pas.
Dalam memasak Babi Guling atau yang biasa disebut Be Guling oleh orang Bali, dimulai dengan memilih babi yang berkualitas baik (biasanya dipilih babi yang berumur masih muda berkisar antara dua bulan dengan berat rata-rata 15 kg dan sehat tentunya) . Setelah di sembelih, bagian dalam perut babi diisi dengan daun ketela pohon dan bumbu Bali lalu di panggang diatas bara api dengan cara di putar / di guling-gulingkan secara perlahan hingga matang merata dari daging bagian dalam kulitnya yang ditandai dengan warna kecoklatan.
Walau prosesnya terdengar mudah, kenyataannya banyak juga yang gagal dalam pembuatan babi guling dengan kualitas yang diharapkan. Mulai dari rasa bumbu yang kurang menggigit, daging bagian dalam yang kurang matang, hingga kulit yang kurang renyah.

Sumber : Wisata ke Bali